Investasi LIVECHAT LGO4D sangat urgen untuk memperkukuh kestabilan keuangan. Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiaatmadja ternyata memiliki kesamaan dengan investor kakap Lo Kheng Hong dalam strategi berinvestasi.
Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiaatmadja Mengujarkan investor ritel butuh menelusur hakiki suatu kongsi saat mengensel membeli sahamnya. Terkecuali itu, investor juga kudu berani zaman biaya saham turun.
Katanya investor patut ingat dengan cara langsung terkait informasi suatu perusahaan dan jangan melainkan mendengarkan informasi atau cerita ekspektasi dari kongsi yang beredar.
Resmi saham-saham itu tidak bisa lari dari Primer ujarnya dikutip, Kamis (15/2). Ia Menyiratkan jika investor hanya mendengarkan cerita atau ekspetasi maka tidak menutup kira-kira tarif saham dapat Merosot Sebab, emiten dengan primer keren tidak luput dari keributan ekonomi yang melangsungkan pergerakan harga saham ikut terkoreksi, terselip BBCA.
Namun, kata Jahja, saat tarif saham turun, menjadi momentum yang tepat untuk dimanfaatkan oleh investor untuk mengoleksi saham dengan esensial baik. Zaman harganya turun-turun cukup banyak is a good time to buy padahal melainkan patuh naik terus jangan beli dan tahan diri,” pungkasnya.
Jahja Menyuntikkan investor ritel jangan ikut teruit atau bahkan merasa utang diwaktu harga lagi naik. Sebaiknya sabar dan menagih waktu yang tepat.
Sementara itu, investor saham kenamaan Indonesia, Lo Kheng Hong apalagi merekomendasikan investor masuk ke pasar saham, bukan menunaikan aksi jual (panic selling) di tengah lingkungan IHSG yang masih turun.
“Invest in bad times. Sell in good times,” tegasnya menurut CNBC Indonesia, Jumat (14/2).
“…And you will get rich,” katanya lagi,
Menurut dia, penurunan harga saham adalah kelapangan emas bagi seseorang investor, di mana ia bisa membeli saham perseroan ganteng dengan biaya murah. Namun dia mengucapkan untuk saat ini saham masih resmi pilihannya, bukan reksa Doku.