Bagaimana Kagab menanggapi hinaan netizen?

Bagaimana Kagab menanggapi hinaan netizen?

Sejauh ini Dharma Pongerkun belum merilis informasi apapun mengenai sejarah digitalnya yang penuh kecurigaan.

BBC News Indonesia telah mencoba menghubunginya melalui pesan singkat pada Senin (9/2), namun hingga artikel ini diterbitkan, Dharma belum memberikan tanggapan.

Sementara itu, Kan Wardana yang mendampingi Dharma di Pilgub Jakarta mengaku berterima kasih atas segala gagasan dan masukannya.

Mengenai postingan Dharma di media sosial, Kahn mengatakan, “Informasi lebih lanjut akan kami klarifikasi nanti berdasarkan informasi yang ada untuk menghindari kesalahpahaman.”

Di sisi lain, Rizwan Kamil memberikan ucapan selamat pada 25 Agustus lewat cuitan di akun X miliknya. Ia mengatakan cuitan lamanya yang viral saat dirinya tak lagi menjabat sebagai pegawai negeri merupakan salah satu bentuk informasi. Menurutnya, saat itu ia adalah “netizen yang pemarah – meski julid”, terkadang “penuh tuduhan tajam” dan seringkali “sarkastik”.

Rezvan mengaku mantannya ‘kurang pintar’ dan ‘tidak menjaga dirinya serta tidak berusaha memperbaikinya’.

“Tetapi untuk tweet-tweet saya yang lama, saya akui saya kurang tahu, kurang berpendidikan – meski terkesan kurang,” kata Rezwan.

“Jika ada pihak yang tersakiti, dikritik, diolok-olok atau diolok-olok dengan apa yang saya sampaikan, saya mohon maaf. Saya harap saya bisa melakukan yang lebih baik di masa depan.”

Kamher Lakomani, wakil presiden Partai Demokrat pemenangan, yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang mendukung Rezwan, mengatakan wajar jika Rezwan dulu dan sekarang berbeda pendapat.

Selain itu, Kamher sempat menyampaikan saat mengirimkan tweet sebelumnya bahwa Rizwan bukanlah pejabat pemerintah.

Menurutnya, Rizvan kini dengan “memasuki sistem” dan berusaha memperbaikinya dari dalam, bukannya “hanya mengumpat”, sudah mengambil “langkah naiya”.

Kamher menilai reaksi negatif terhadap cuitan lama Ridwan itu “wajar dan lumrah” karena kini masyarakat sudah lebih sadar.

“Tetapi saya yakin masyarakat tidak akan berhenti mempertanyakan apa yang telah diumumkan,” kata Kamher. Padahal, ini adalah kesempatan bagi Kang abangrock.com Emil untuk memperjelas dan menegaskan kembali posisinya saat ini, dan yang terpenting, menunjukkan apa yang akan dilakukannya jika mendapat pelayanan atau penugasan publik di Jakarta. ].”

Berbeda dengan Ridwan, Pramono Anong tak menyesali cuitan lamanya.

Menurutnya, apa yang diucapkannya pada tahun 2010 lalu merupakan sebuah lelucon dan banyak orang yang melontarkan lelucon yang sama.

“Apakah saya menyesal melakukan ini? Karena saya tidak menyinggung siapa pun, mempermalukan orang, jadi tidak ada fotonya,” kata Pramono, dilansir Detik. [Saya sedang berbicara] tentang humor, dan saya pikir semua orang di generasi itu juga demikian.

Ario Seno Bagaskoro, juru bicara partai pemenang pemilu daerah, PDI-P, mengatakan bahwa siapa pun yang berencana untuk mencalonkan diri dalam pemilihan gubernur Jakarta harus siap menghadapi “situasi politik yang sangat berbahaya” dan situasi di mana dokumen mereka akan “dibaca dan dihancurkan”. “. sampai ke akarnya”.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *